Blogger Template by Blogcrowds.

Night at the Museum (2006)

Cast:
Larry Daley (Ben Stiller)
Cecil (Dick van Dyke)
Theodore Roosevelt (Robin Williams)
Attila the Hun (Patrick Gallagher)
Rebecca (Carla Gugino)
Gus (Mickey Rooney)
Nick Daley (Jack Cherry)
Sacajewea (Mizuo Peck)
Reginal (Bill Cobbs)
Ahkmenrah (Rami Malek)
Christopher Columbus (Pierfrancesco Favino)


Untuk menghilangkan ‘aura negatif’ dan bayang-bayang buruk gara-gara nonton Pathfinder, gue nonton Night at the Museum di rumah. Hasilnya cukup menghibur. Film komedi keluarga yang menyegarkan.

Larry Daley harus segara mencari pekerjaan tetap kalo dia mau anaknya, Nick, tinggal bersama dia. Akhirnya, dia mendapatkan pekerjaan sebagai penjaga malam di Museum of the National History. Larry menggantikan penjaga malam sebelumnya yang sudah tua-tua – Cecil, Gus dan Reginald.

Di malam pertamanya, Larry dikagetkan dengan kerangka dinosaurus hilang dari tempatnya, dan makin kaget lagi ketika kerangka itu berlari-lari. Di sebuah kertas petunjuk, dikatakan Larry harus mengajaknya main lempar tulang.

Belum habis lagi keterkejutannya, Larry melihat semua ‘penghuni’ museum itu bergerak. Larry dikejar pasukan Cina, ditawan para koboi dan hampir diikat di rel kereta api mini. Dipanah oleh pasukan Romawi yang dipimpin Attila the Hun. Belum lagi, harus menghadapi sekawanan hewan liar. Larry harus kehilangan kertas petunjuk yang dirobek kera nakal. Bagian yang ‘menyenangkan’ adalah ‘bertemu’ Theodore Roosevelt, presiden Amerika ke 21.

Larry hampir mundur, sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali mencobanya di malam kedua. Kali ini, Larry lebih prepare. Dia menyiapkan mobil-mobilan yang digerakan oleh remote control untuk menarik tulang untuk main dinosaurus. Menyiapkan korek api biar para manusia purba bisa bikin api tanpa harus mengetuk-ngetuk batu, lalu kunci mainan untuk kera jahil yang suka ‘nyopet’. Tapi, ternyata, tetap aja ada kekacauan yang terjadi. Museum hampir kebakaran gara-gara korek api Larry, salah ‘seorang’ makhluk purba itu kabur, terjadi ‘perang’ antara koboi dan pasukan Romawi.

Larry dipecat gara-gara itu, tepat ketika Nick datang bersama teman-temannya untuk melihat pekerjaan ayahnya. Larry pun minta satu lagi kesempatan, biar dia bisa mengatasi segala kekacauan.

Di malam ketiga ini, semua malah lebih heboh. Larry yang berniat ngasih liat Nick kalau semua makhluk itu bisa hidup, malah kaget karena, ketika malam tiba, semuanya malah berdiam diri. Ternyata, ada salah satu ‘situs’ yang dicuri oleh Cecil, Gus dan Reginald. Ketika benda itu berhasil didapatkan, penghuni museum pun bisa kembali bergerak dan hidup.

Larry dan Nick berusaha kabur dari kejaran ketiga pria itu,dan masuk ke sebuah kuburan mesir kuno. Mereka ditolong oleh mumi Ahkmenrah.

Larry berhasil mengumpulkan dan menyatukan para penghuni museum untuk membekuk kawanan penjahat itu.

Film ini adalah tentang ‘mencari pengakuan’. Larry yang pengen anaknya bangga sama dirinya, sama pekerjaannya. Larry banyak dapat pelajaran berharga dari Teddy Roosevelt.

Gue paling suka adegan senyam-senyum Teddy Roosevelt sama Sacagawea, cewek Indian yang sering diteropong sama Teddy Roosevelt. Sama satu lagi, adegan berantem si koboi sama Attila the Hun. Dalam bentuk miniature, mereka berdua keliatan kocak banget.

Film ini dibuat berdasarkan buku dari Milan Trenc dengan judul yang sama. Milan Trenc adalah seorang penulis buku anak-anak kelahiran Zagreb. Bukunya selain Night at the Museum adalah, Psychic Kid Detectives, komik-komik berjudul Koscak, Berlin, Morroco. Milan Trenc sendiri juga pernah membuat sebuah film animasi The Big Time (1987) dan Zen Stories (2000).


1 comments:

Thanks alot for your info!!!!I,ll wacth it!!!!

3:13 PM, January 03, 2008  

Newer Post Older Post Home