Blogger Template by Blogcrowds.

Forgiving… is giving your hate just a little room in your heart



Kim-Su Jin (Ye-iin Son) bertemu dengan Choi-Chul Soon (Woo-sung Jung) karena sifat pelupanya. Suatu malam, Su-Jin dalam perjalanan pulang, mampir ke sebuah toserba untuk membeli minuman kaleng. Karena sedang melamun, ia justru lupa membawa barang perjalanan. Di tengah jalan, baru ia menyadarinya, dan ia pun kembali ke toko itu. Di pintu toko, ia bertemu dengan seorang pria yang sedang memegang minuman kaleng yang sama dengan yang tadi ia beli. Su-jin mengira pria itu mengambil minumannya, dan tanpa basa-basi, Su-Jin merebut minuman itu dan langsung meminumnya di depan pria itu.

Lagi-lagi karena sifat pelupanya, Su-Jin harus kembali lagi ke toko itu. Kali ini dompetnya yang ketinggalan. Su-Jin harus turun dari bis, karena ia tidak bisa menemukan dompetnya. Sesampainya ia di toko itu, petugas kasir memberikan dompet dan minuman kaleng yang tertinggal. Su-jin sempat kaget dan merasa malu.

Sebenarnya ketika itu Su-Jin tidak dalam kondisi yang baik. Seharian ia menunggu kekasihnya di stasiun. Ia berencana kabur dengan kekasihnya yang sudah beristri itu. Tapi, ternyata kekasihnya tidak pernah muncul di stasiun, dan Su-Jin pun pulang dengan rasa sakit hati dan sedih.

Pertemuan keduanya dengan pria di toko itu adalah di sebuah bangunan di mana ayahnya menjadi kontraktor. Ternyata pria itu, Choi-Chul Soon adalah salah seorang tukang kayu yang ikut bekerja dalam proyek itu. Chul-Soon tergolong pekerja yang tidak mengenal basa-basi. Ia cuek dan tidak peduli apa kata orang tentang deadline.

Su-Jin bertemu lagi dengan Chul-Soon, di tempatnya bekerja. Ketika itu, tempat Su-Jin bekerja memerlukan tukang untuk memperbaiki ruangan yang rusak. Sejak saat itu, Su-Jin memberanikan diri untuk mendekati Chul-Soon.

Mereka pun akhirnya menjalin hubungan yang lebih serius. Tapi, Chul-Soon adalah orang yang cuek dan punya masa lalu yang pahit. Chul-Soon ditelantarkan oleh ibunya dan tidak mau mengakui keberadaannya. Ia bukan orang yan percaya akan komitmen. Tapi, akhirnya, ia pun luluh dan mau menikah dengan Su-Jin meskipun sempat ditentang oleh orang tua Su-Jin.

Tapi, ini bukan akhir cerita dari film ini. Justru dari sinilah cerita dimulai.

Sifat pelupa Su-Jin ternyata bukan sesuatu yang main-main. Su-Jin bukan hanya sekedar lupa pada hal-hal kecil, seperti lupa tanggal atau hari, tapi, ia sudah mulai kadang-kadang lupa jalan pulang ke rumahnya. Bahkan ia pernah lupa kalau dia sedang duduk bersama Chul-Soon.

Su-Jin pun pergi ke dokter dan menjalani serangkaian test. Hasilnya ia divonis terkena penyakit Alzheimer. Padahal ia baru berusia 27 tahun. Su-Jin dan Chul-Soon sangat terpukul dengan hasil test itu. Su-Jin takut bahwa perlahan-lahan ia akan lupa pada Chul-Soon dan kenangan-kenangan indah mereka.

Tapi, Chul-Soon tidak peduli. Di sinilah cintanya diuji. Chul-Soon menempelkan berpuluh-puluh catatan kecil di dekat tempat-tempat yang sering dilihat Su-Jin, misalnya di foto mereka, Chul-Soon menuliskan namanya dan nama Su-Jin.

Semakin lama, kondisi Su-Jin semakin mundur. Su-Jin bahkan terkadang mulai lupa pada sosok Chul-Soon. Ia malah lupa kalau ia sudah menikah. Dan yang paling menyakitkan adalah ketika Su-Jin memanggil Chul-Soon dengan nama mantan kekasihnya dan berkata, “I Love You.” Dengan senyum pahit, Chul-Soon balik membalas, “Me too.” Padahal, selama ini, Chul-Soon tidak pernah berkata ‘I Love You.’


Suatu hari, Su-Jin kabur dan meninggalkan sepucuk surat untuk Chul-Soon. Chul-Soon semakin hancur, dan tak peduli dengan pekerjaan. Dan, lama tak ada kabar dari Su-Jin, tiba-tiba ia menerima surat dari Su-Jin.

Chul-Soon berusaha menemukan di mana Su-Jin berada. Ternyata, Su-Jin ada di sebuah tempat untuk menjalani terapi. Su-Jin sama sekali lupa pada Chul-Soon.

Pelan-pelan, Chul-Soon berusaha membuat Su-Jin ingat kembali pada masa lalunya. Mulai dari wangi-wangian yang dikenal Su-Jin, sampai akhirnya Chul-Soon meminta perawat membawa Su-Jin berjalan-jalan. Ternyata, Chul-Soon sudah menunggu di tempat pertama kali mereka bertemu yaitu di toko tempat Su-Jin membeli minuman kaleng.

Seperti kata Chul-Soon:
“… If you forget everything, I will pop up out of nowhere…
… I’m your memory; I’m your heart…”

I nearly cried when I watched this movie… hiks…

0 comments:

Newer Post Older Post Home