Blogger Template by Blogcrowds.

Nagabonar (Jadi) 2 (2007)

Apa kata dunia???!!!

Ini mungkin film Indonesia yang banyak ditunggu-tunggu. Dulu banget (gue masih SD kali), Nagabonar sukses besar di ajang Piala Citra. Kisah seorang Jendral Nagabonar (Deddy Mizwar) yang seorang mantan pencopet, yang takut banget sama Mak-nya, lalu punya istri cantik bernama Kirana (Nurul Arifin). Jendral Nagabonar ikut berperang melawan penjajah Belanda, dan ia harus kehilangan sahabatnya, Bujang.

Di film ini, Nagabonar sudah tua, punya kebun kelapa sawit. Nagabonar diajak anaknya, Bonaga (Tora Sudiro) untuk datang ke Jakarta, meninjau pabrik Bonaga. Bonaga sendiri adalah lulusan S-2 dan sukses jadi pengusaha. Waktu Nagabonar dikasih liat layout pabrik, yang ia pikirkan pokoknya harus ada lapangan bola!

Di Jakarta, Nagabonar sempat bikin heboh karena tiba-tiba menghilang. Ketiga teman Bonaga, Pomo (Darius Sinathrya), Ronnie (Uli Herdinansyah) dan Jaki (Michael Muliardo) sibuk menghubungi teman-teman mereka. Ternyata, Nagabonar lagi keliling Jakarta naik bajaj. Nagabonar pergi tiba-tiba dari kantor Bonaga, karena ia kecewa dan kaget mendengar proyek yang dipaparkan anaknya. Pasalnya, proyek pembangunan resort itu akan menggusur kebun kelapa sawit dan kuburan orang-orang yang ia cintai.

Bonaga pun pusing mencari cara untuk melunakkan hati bapaknya. Ia dibantu Monita (Wulan Guritno), gadis yang diam-diam ia cintai, tapi malu plus gengsi untuk menyatakan cintanya.

Sementara, Bonaga sibuk dengan proyek barunya itu, Nagabonar berkeliling Jakarta naik bajaj yang disupiri Umar (Lukman Sardi), yang ternyata anak pejuang (wahhh.. peran Lukman Sardi beda banget sama perannya di Jakarta Undercover – dari anak konglomerat yang brengsek jadi supir bajaj yang sederhana plus seorang guru ngaji). Nagabonar berkunjung ke Tugu Proklamasi. Ia juga kecewa berat ngeliat Patung Jendral Sudirman ngasih hormat ke semua mobil dan pemakai jalan Jendral Sudirman. “Turunkan tanganmu, Jendral. Tidak semua orang di sini pantas kau hormati!” Nagabonar teriak-teriak di tengah jalan Jend. Sudirman.

Kalo Nagabonar orangnya cuek dan blak-blakan, lain sama Bonaga. Biar udah sekolah sampe keluar negeri, tetep aja kalo deket cewek gemeteran. Dia gak berani nyatain cintanya ke Monita. Harus dipanas-panasin dulu sama Nagabonar.

Nonton film Nagabonar (Jadi) 2 ini, perasaan gue campur aduk. Antara lucu (ngeliat tingkah Bonaga dan Nagabonar yang setipe, meskipun satu modern, satu masih kuno), atau terharu ngeliat adegan bapak dan anak yang kocak tapi saling menyayangi. Terus, film ini juga membangkitkan semangat. Gue suka banget lagu ‘Syukur’ yang didaur ulang dengan gaya ‘rock’ (gue gak tau siapa yang nyanyi), tapi bikin merinding. Salah satu yang juga mencuri perhatian, adalah munculnya Jaja Miharja sebagai banci di klub malam tempat Bonaga dan teman-temannya dugem. Jaja Miharja dengan gayanya yang genit banget ngegodain Nagabonar yang lagi terbengong-bengong plus pusing diajak anaknya dugem.

Meskipun ada bagian-bagian yang garing (misalnya, waktu tiga temen Bonaga lagi becanda), tapi film ini patut banget ditonton. Film ini laris manis, karena gue liat kursi bioskop hampir terisi penuh (gue nonton jam 20.25). Dan pas film selesai, gue sempet takjub dan kaget karena penonton pada tepuk tangan.

1 comments:

Waahh.. ampe pd tepuk tangan githu, Fer? Uhuyy.. apresiasi yg bagus ;) Seumur2 gua nonton di bioskop, kayanya kaga ada yg tepuk tangan dhe, hehehe.. :D

5:40 PM, April 14, 2007  

Newer Post Older Post Home