Blogger Template by Blogcrowds.

Kaya’nya judul-judul film Indonesia emang rada ‘provokatif’ dan panjang, misalnya ‘Mengejar Mas-Mas’, ‘Mendadak Dangdut’, ‘3 Hari untuk Selamanya’, dan yang terbaru ‘Ma’af, Saya Menghamili Istri Anda’. Judul yang kocak dan cukup memancing rasa penasaran pengen nonton. Apalagi ini film perdananya Mulan Kwok yang setelah keluar dari Ratu malah makin laris manis main sinetron.

Jadi cerita film ini…

Adalah Dibyo (Ringgo Agus Rahman), seorang pengangguran yang terobsesi banget jadi bintang film terkenal. Lagaknya udah kaya’ bintang film yang top banget. Di lokasi syuting, ia malah mengacaukan adegan utama padahal ia hanya seorang figuran.

Di balik lagaknya yang sombong itu, Dibyo adalah sosok yang ‘menyedihkan’. Tinggal di sebuah kos-kosan, yang dibayarnya dengan uang recehan, sisa-sisa tabungannya yang terakhir; ditinggal pacarnya karena pengangguran dan sering minjem uang. Untung Dibyo punya temen satu kos yang baik, namanya John (Rizky ‘Mogil’), seorang cowok kribo bertampang culun yang terobsesi banget ngedein otot.
Ketika Dibyo lagi putus asa, John mengajak Dibyo datang ke sebuah pesta. “Biar loe gaul,” gitu kata John. Di pesta itulah, Dibyo berkenalan dengan Mira (Mulan Kwok).

Perkenalan itu berbuntut masalah yang panjang dan rumit. Dua bulan setelah perkenalan yang gak sekedar ‘perkenalan’ itu, Mira datang ke tempat kos Dibyo dan bilang kalo dia hamil. Dibyo mau bertanggung jawab, tapi satu masalahnya, Mira minta Dibyo untuk minta ijin dulu sama suaminya. Karuan Dibyo kaget dan marah. Tapi, demi Mira, Dibyo pun mau untuk bicara dengan suami Mira. Mira mengaku sudah setahun pisah ranjang dengan suaminya itu.

Tapi, ternyata, gak semudah itu, ketika melihat sosok Lamhot (Eddie Karsito) yang sangar, berbadan besar dan berambut gondrong, belum sempat bicara, Dibyo udah kabur duluan. Apalagi ketika itu, Dibyo melihat Lamhot sedang memukuli seorang laki-laki sampai babak belur.

Didukung dan ditemani oleh John dan dengan semangat ’45, Dibyo kembali ke markas Lamhot. Lagi-lagi, belum sempat Dibyo bicara, ada sekelompok preman lain yang menyerbu kelompok Lamhot. Dibyo pun terjebak dalam perkelahian. Ketika sedang genting, Lamhot mengajak Dibyo kabur.

Lamhot sangat berterima kasih karena Dibyo sudah menyelamatkan nyawanya. Kepada Lamhot, Dibyo mengaku bernama John Sidabutar, asal dari Samosir. Langsung Lamhot semakin menyukai John a.k.a Dibyo, apalagi marga Sidabutar diyakini sebagai keturunan raja-raja. Lamhot mengajak Dibyo ke rumahnya dan kemudian dikenalkan pada Butet (Shanty), adik Lamhot yang gak kalah ‘preman’ dari abangnya. Butet juga menyukai Dibyo yang katanya “Ganteng kali…” untuk ukuran orang Batak.

Lalu, terjadilah sebuah kesalahpahaman, yang membuat Lamhot marah dan memaksa Dibyo untuk mengawini Butet. Masalah jadi makin rumit. Maunya minta ijin kawin sama istrinya, malah disuruh kawin sama adiknya.

Masalah dengan Mira belum terselesaikan, Dibyo malah semakin terlibat jauh dalam kehidupan Lamhot dan Butet. Apalagi ketika Lamhot ditangkap polisi dan masuk penjara gara-gara perkelahian dengan kelompok Timor, Lamhot mempercayakan ‘kepemimpinan’ kelompok Batak pada Dibyo. Anggota kelompok Lamhot sangat menaruh hormat pada Dibyo. Dan ketika itu Dibyo merasa, inilah pertama kali dalam hidupnya ia dihormati oleh orang lain.

Pada akhirnya, Dibyo harus memilih antara Mira dan Butet… apakah ia harus berterus terang pada Lamhot dengan resiko cacat seumur hidup, atau memilih menyimpan rahasianya lalu kawin dengan Butet dan menelantarkan Mira…

Film komedi ini ok juga untuk penyegaran. Akting Ringgo Agus Rahman (apalagi didukung tampangnya yang culun itu) terkadang bikin ketawa atau malah meringis miris. Shanty cukup bikin surprise… kalo inget perannya di ‘Berbagi Suami’ sebagai gadis Jawa yang pendiam, di sini Shanty jadi cewek Batak yang bersuara keras. Yang mencuri perhatian adalah Rizky ‘Mogil’ dengan gayanya yang sok gaul dan sok keren itu.

Ekspersi yang gue suka waktu Dibyo kaget Mira ngasih tau dia udah punya suami dan Mira yang juga kaget karena teriakan kaget Dibyo (hehehe.. bingung??); terus, gaya Dibyo waktu lagi mimpin pasukan gang Batak untuk maju ke ‘medan perang’ melawan gang Timor; terus… banyak lagi adegan yang memancing tawa.

Film ini sempat menuai protes dari Kelompok Masyarakat Batak marga Simamora, gara-gara nama Lamhot Simamora yang dipakai dalam film ini. Mereka menuntut agar nama itu diganti dan SinemaArt harus meminta ma'af. Katanya sih, Monty Tiwa selaku sutradara udah minta ma'af dan Keluarga Besar Batak itu pun udah bikin acara syukuran untuk peristiwa itu (sumber koran gosip setempat).

Next (2007)

Chris Johnson (Nicholas Cage), seorang pesulap dengan nama panggung Frank Cadillac, punya kemampuan untuk melihat masa depannya, tapi hanya untuk dua menit ke depan. Ketika bermain di sebuah kasino, pemilik kasino curiga karena Chris berhasil meraup banyak uang. Kejar-kejaran terjadi antara petugas keamanan kasino dan Chris.

Keahlian Chris menarik perhatian Agen FBI, Callie Ferris (Julianne Moore) yang sedang dihadapi masalah karena adanya pencurian bom nuklir yang akan meledakkan kota Los Angeles. Callie mencoba membujuk Chris agar mau membantu FBI mencari teroris yang mencuri bom itu. Tapi, Chris lebih memilih untuk kabur.

Sementara itu, Chris juga sedang mencoba untuk memikat hati seorang gadis pujaannya, Liz Cooper (Jessica Biel). Untungnya memiliki kemampuan ‘melihat masa depan’, Chris jadi bisa ‘melihat’ reaksi Liz sebelum ia salah mengambil tindakan. Dan gak salah… setelah menyelamatkan Liz dari mantan pacarnya yang pemaksa itu, Liz membolehkan Chris untuk menumpang mobilnya.

Liz adalah seorang tenaga pengajar bagi suku Indian. Dalam perjalanan pulang, mereka terjebak banjir yang membuat mereka harus bermalam di sebuah penginapan.

Agen Ferris terus melacak keberadaan Chris. Sampai akhirnya ia menemukan lokasi Chris berada. Agen Ferris menggunakan Liz untuk menjebak Chris. Tapi, Liz tidak tega untuk melakukannya dan membocorkan rencana Agen Ferris kepada Chris.

Chris mengatur rencana. Tapi, akhirnya ia pun tertangkap dan dibawa ke markas FBI. Di markas itu, ia ‘dipaksa’ untuk melihat masa depan, mencari tahu lokasi bom itu berada. Tapi, yang ia lihat justru, Liz dijadikan sandera oleh para teroris yang juga meninginkan keberadaan Chris.

Chris akhirnya mau membantu FBI demi menyelamatkan Liz. Keren juga sih, pas Chris ngasih tahu langkah-langkah buat para FBI. Sementara yang lain megang senjata, Chris hanya melenggang sambil ngasih aba-aba.

Jessica Biel di sini, buat gue hanya jadi ‘tempelan’ aja. Dan, Julliane Moore yang lebih sering gue liat main film drama, di sini jadi agen FBI yang harus megang pistol.

Endingnya… bikin kesel.. bukan karena gak bagus… tapi karena ternyata cukup membuat pertanyaan, "Lho... koq...?"

Ini pertama kalinya gue nonton film Fantastic Four. Film yang diangkat dari komik Marvel yang menceritakan tentang 4 orang yang tergabung dalam Fantastic Four, masing-masing dari mereka punya kelebihan tersendiri – Reed Richards (Ioan Gruffdudd), seorang ilmuwan yang tubuhnya lentur banget (jadi inget dulu ada kartun namanya Plastic Man – kalo gak salah), lalu satu-satunya perempuan dalam kelompok ini – Sue Storm (Jessica Alba), yang punya kemampuan untuk menghilangkan diri, Johny Storm (Chris Evans) – adik Sue, yang bisa mengubah tubuhnya jadi api, dan Ben Grimm (Michale Chicklis) – si buruk rupa yang punya kekuatan lebih.

Berbeda dengan superhero lain yang memilih untuk menyembunyikan identitas mereka, seperti… Superman, Spiderman, Batman, Catwoman atau bahkan Power Rangers – Fantastic Four, tampil apa adanya. Mereka gak pakai topeng, gak pakai jubah, hanya seragam ketat dengan angka 4 di dada sebelah kiri. Makanya kehidupan mereka bak selebritis, yang gak luput dari incaran penggemar yang ingin berfoto bareng mereka atau bahkan acara gosip.

Lihat aja gimana hebohnya berita tentang pernikahan Reed Richard dan Sue Storm yang jadi headline di koran-koran dan televisi. Saking hebohnya, malah membuat Sue gak yakin dengan pernikahan ini, karena menganggap hidupnya gak akan pernah bisa seperti orang normal.

Sementara itu, dunia lagi dikacaukan dengan adanya ancaman yang mematikan. Ditemukan sebuah kawah besar yang menyebabkan kehancuran. Di layar pengintai terlihat ada gerakan seperti meteor atau komet.

Ternyata, ada makhluk berwarna perak yang bergerak sangat cepat di atas sebuah papan selancar perak yang melayang di udara. Di setiap tempat yang dilewatinya akan terjadi kekacauan. Misalnya di Jepang, lautan membeku, di Mesir jadi bersalju.

Reed Richard diminta oleh angkatan darat untuk membuat sebuah alat yang bisa mendeteksi pergerakan si Silver Surfer itu. Di depan Sue, Reed menolak dengan alasan akan konsentrasi dengan pernikahannya, tapi, tepat di hari pernikahannya, Reed masih mengotak-atik alat itu.

Ketika di altar, Reed tidak konsentrasi karena pda-nya bunyi terus ngasih tanda bahaya. Tiba-tiba saja, si Silver Surfer datang dan mengacaukan acara pernikahan itu. Pernikahan pun batal.

Johny berusaha mengejar Silver Surfer. Ketika mereka akhirnya berhadapan, Johnya dicekik sama Silver Surfer. Sentuhan itu berakibat pada kekuatan Johny. Apabila Johny bersentuhan dengan salah satu anggota Fantastic Four, maka kekuatan mereka akan bertukar.

Menurut data yang diperoleh, maka tempat pemberhentian Silver Surfer selanjutnya adalah di London. Berangkatlah Fantastic Four ke sana. Meski mereka berhasil menyelamatkan masyarakat di sana, tapi mereka gagal menangkap Silver Surfer.

Kapten Hagger kecewa, dan meminta bantuan pada musuh lama Fantastic Four, yaitu Victor Von Doom (Julian McMahon). Reed mencoba memperingatkan Kapten Hagger bahwa ia akan menyesal sudah percaya sama Victor Von Doom, tapi Kapten Hagger yang kecewa sama Fantastic Four gak mau mendengar peringatan Reed.

Reed terpaksa harus bekerja sama dengan Victor… sebenernya sih, emang Reed yang banyak kerja. Sementara Victor sepertinya punya hidden agenda. Akhirnya ketemulah apa yang jadi sumber kekuatan Silver Surfer.

Maka mereka pun berangkat ke tempat Silver Surfer diduga akan muncul, yaitu di sebuah hutan di Jerman. Mereka berhasil menangkap Silver Surfer. Tapi, Sue yang sempat ‘ngobrol’ sama Silver Surfer merasa Silver Surfer bukanlah makhluk jahat. Ia hanya terpaksa melakukan tugasnya.

Musuh sebenarnya bukanlah Silver Surfer. Dengan mobil baru yang canggih banget, Fantastic Four mengejar musuh mereka.

Kesan gue nonton film ini, koq biasa aja ya… canggih… tapi rasanya kurang ‘dahsyat’..

Tahun 2007 ini banyak film-film sekuel, kaya’ Spiderman 3, Pirates of the Caribbean: At World’s End, belum lagi Harry Potter and the Order of Phoenix… dan yang satu ini, one of my favorite character: Shrek.

Di Shrek 3 ini, Shrek (Mike Myers) dipusingin sama 2 hal… pertama karena King Harold (John Cleese) lagi sakit, Shrek dan Fiona (Cameron Diaz) sebagai pewaris tahta nomor 1, harus menggantikan tugas-tugas King Harold, mulai dari mengangkat seorang ksatria, melepas kapal… yang satu pun gak ada yang sukses alias kacau balau. Shrek merasa dia gak cocok untuk jadi seorang Raja di Far, Fary Away. Dia gak cocok dengan segala protokoler, apa lagi harus memakai baju yang bikin dia gak bisa bergerak.

Tapi, ketika King Harold sedang berjuang di detik-detik terakhir hidupnya, ia berkata bahwa sebenarnya ada seorang lagi yang bisa naik takhta sebagai seorang Raja, yaitu keponakannnya yang bernama Arthur alias Artie (Justin Timberlake). Tugas Shrek-lah untuk mencari Artie agar bisa segera menjadi Raja Far, Far Away.

Maka berangkatlah Shrek, ditemani dua sahabat setianya, siapa lagi kalo bukan Donkey (Eddie Murphy), si keledai reseh dan Puss in Boots (Antonio Banderas), si kucing playboy dan sok cool. Sebelum berangkat, Fiona memberitahukan sebuah berita mengejutkan yang bikin pusing Shrek, karena dia sama sekali gak mengharapkan ini sebelumnya. Ternyata Fiona hamil, selama di perjalanan, Shrek diganggu mimpi buruk tentang bayi-bayi Shrek.

Sampailah mereka di Worchestershire, tempat Artie sekolah. Ternyata, Artie sama sekali gak ada potongan untuk jadi raja. Di sekolahnya, dia hanyalah seorang pecundang. Tapi, Shrek berhasil membawa Artie untuk ikut dengannya ke Far, Far Away.

Tepat ketika Shrek pergi, Prince Charming (Rupert Everett), anak Ibu Peri, yang berakhir hanya sebagai pemain theater, dan masih menaruh dendam sama Shrek yang berhasil masuk dalam lingkungan kerajaan, tidak menyia-nyiakan kesempatan ketika kerajaan sedang tidak ada pemimpin. Prince Charming berhasil menghasut para tokoh dongeng yang terbuang dan terlupakan, seperti Ibu Tiri Snow White, Gepetto, Kapten Hook dan saudara tiri Cinderella. Prince Charming berhasil mengajak mereka untuk melakukan kudeta.

Sementara itu, ketika kekacauan terjadi di jalan-jalan di Far Far Away, Fiona sedang minum-minum teh bareng Snow White, Sleeping Beauty, Cinderella dan Rapunzel. Fiona sedang curhat tentang masalah kehamilannya. Mereka segera bersembunyi begitu melihat Prince Charming dan gerombolannya sudah mencapai istana.

Tapi, ada pengkhianat di antara mereka. Fiona pun tertangkap. Prince Charming masih menunggu Shrek. Ia mempersiapkan sebuah pertunjukan theater yang endingnya adalah akhir dari kehidupan Shrek.


Di film ketiga ini, semakin banyak tokoh-tokoh dongeng yang muncul… misalnya Penyihir Merlin yang pernah jadi guru Artie di sekolah, tapi jadi kacau balau karena mantra yang suka kacau.

Tetap lucu… tapi, kenapa gue ngerasa lucunya gak selucu yang pertama dan kedua ya?

Newer Posts Older Posts Home