Jae-Kyung (Hyun Bin) adalah tipikal anak orang kaya yang manja dan cuek. Gak peduli sama masa depan karena yang penting dia tahu dia kaya dan gak akan pernah kekurangan. Dia tahu, pada usia yang ke 19, Jae-Kyung akan menerima warisan peninggalan almarhum kakeknya. Ia gak peduli dengan sekolahnya. Datang ke sekolah hanya untuk membuat onar. Kerjanya party bareng temen-temennya sesama anak orang kaya. Sering banget berantem, dipanggil polisi tapi bersikap cuek, karena toh, ada pengacara yang bisa membereskan semuanya.
Tiba-tiba, Jae-Kyung dipanggil oleh pengacaranya untuk membacakan surat wasiat kakeknya. Ternyata, memang betul, Jae-Kyung akan menerima seluruh warisan pada saat ia berusia 19 tahun, tapi ada syarat-syarat yang harus ia penuhi, yaitu ia harus lulus dari sekolah di Boram High School. Karuan, Jae-Kyung marah dan mengancam akan memecat pengacara yang dianggapnya tidak becus itu. Tapi, Jae-Kyung tidak punya pilihan lain selain menuruti isi surat wasiat itu.
Otomatis, sejak saat itu, Jae-Kyung tidak bisa lagi menggunakan fasilitas mewah yang selama ini diterimanya. Untuk menuju Boram High School, ia harus menggunakan bis umum yang isinya bukan hanya manusia, tapi juga ayam dan sayur-mayur. Lalu, ia harus terbiasa tinggal di rumah sederhana, dan tanpa kartu kredit platinum-nya.
Tiba-tiba, Jae-Kyung dipanggil oleh pengacaranya untuk membacakan surat wasiat kakeknya. Ternyata, memang betul, Jae-Kyung akan menerima seluruh warisan pada saat ia berusia 19 tahun, tapi ada syarat-syarat yang harus ia penuhi, yaitu ia harus lulus dari sekolah di Boram High School. Karuan, Jae-Kyung marah dan mengancam akan memecat pengacara yang dianggapnya tidak becus itu. Tapi, Jae-Kyung tidak punya pilihan lain selain menuruti isi surat wasiat itu.
Otomatis, sejak saat itu, Jae-Kyung tidak bisa lagi menggunakan fasilitas mewah yang selama ini diterimanya. Untuk menuju Boram High School, ia harus menggunakan bis umum yang isinya bukan hanya manusia, tapi juga ayam dan sayur-mayur. Lalu, ia harus terbiasa tinggal di rumah sederhana, dan tanpa kartu kredit platinum-nya.
Di awal-awal, Jae-Kyung masih tetap bersikap sombong. Di sini ia bertemu lagi dengan Eun-Whan (Lee Yeon-Hee), gadis yang pernah datang tiba-tiba di hotelnya. Eun-Whan adalah gadis sederhana yang ceria dan sedikit cuek. Eun-Whan seolah ada di mana-mana. Ia bekerja di pom bensin, tiba-tiba, ketemu lagi di sekolah yang sama.
Ketika tahu Eun-Whan sakit, diam-diam Jae-Kyung mulai menunjukkan perhatiannya. Eun-Whan juga menyadarkan Jae-Kyung agar tidak sombong. Dan ternyata, Jae-Kyung dan Eun-Whan punya hal yang sama yang menghubungkan mereka di masa lalu.
Bahkan demi Eun-Whan, Jae-Kyung rela menyerahkan seluruh warisannya sebelum waktunya, hingga ia hanya mendapatkan 0,1% dari warisan itu. Jae-Kyung melakukan semua itu demi melihat Eun-Whan sembuh. Eun-Whan dan Jae-Kyung akhirnya menikah.
Eun-Whan sendiri tetap terlihat tegar meskipun ia tahu, hidupnya tidak akan lama lagi. Ia masih bertekad untuk melihat salju pertama turun, di mana ia percaya ia akan menemukan cinta sejatinya.
Sebenernya tipe-tipe karakter di film ini bukan sesuatu yang baru. Cowok tajir, sombong dan gak pedulian, ketemu cewek sederhana, biasa-biasa aja dan tapi sikapnya cuek dan gak peduli kalo cowok itu kaya.
Tadinya, gue pikir ini adalah film yang lucu, tapi ternyata… hiks, hampir membuat gue berurai airmata karena cukup sedih. Hiks…
Labels: A Millionaire’s First Love
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment