Cast:
Rudy Youngblood – Jaguar Paw
Dahlia Hernandez – Seven
Carlos Emilio Baez – Turtle Run
Morris Birdyellowhead – Flint Sky
Raoul Trujillo – Zero Wolf
Ricardo Diaz Mendoza – Cut Rock
Well…well… well… what a ‘great’ movie. Lagi-lagi gue harus nonton film ‘berdarah’… malam jum’at lagi. Dan, sepanjang film ini, gue deg-degan gak karuan, seperti yang gue rasakan waktu gue nonton ‘Pathfinder’.
‘Apocalypto’ adalah film arahan Mel Gibson, yang selalu sukses bikin film kolosal kaya’ Braveheart, Passion of the Christ. Mengambil setting di Yucatan (Meksiko). Bercerita tentang kehidupan suku Maya di pedalaman. Film ini memakai bahasa Yukatek – Maya (ini menurut wikipedia.com). Mereka ini diceritakan masih primitive banget, mereka hidup di hutan, senang berburu, pakaiannya masih ‘minim’ banget, yang cowok hanya ‘bercawat’ (aih.. bahasanya), dan yang cewek sama aja, hanya memakai pakaian yang hanya untuk menutupi dadanya. Mereka masih percaya dengan takhyul.
Suatu hari, ketika mereka sedang berburu di hutan, mereka ketemu sekelompok orang dari suku lain yang melarikan diri dari desa mereka. Kata mereka, desanya diserang.
Di suatu pagi, Jaguar Paw bermimpi mendengar gonggongan anjing dan peringatan untuk melarikan diri. Dan benar aja, ketika terbangun, ia melihat ada orang-orang asing bersenjata tajam yang mengendap-endap masuk desa mereka. Langsung ia berusaha melindungi istrinya, Seven, yang lagi hamil tua dan anaknya. Istri dan anaknya, Turtle Run sembunyi di sebuah sumur.
Penduduk desa langsung kocar-kacir. Orang asing itu menyerang mereka tanpa ampun. Yang melawan langsung ‘dibunuh’. Gak peduli tua-muda-anak-anak, pria-wanita… semuanya. Jaguar Paw harus menyaksikan ayahnya, Flint Sky, dibunuh di depan matanya.
Jaguar Paw termasuk yang ‘selamat’ dari pembataian itu. Mereka yang ‘selamat’ diikat pada sebuah bambu dan diarak menuju sebuah tempat yang mereka gak tau di mana.
Dengan kondisi yang mengenaskan, di bawah ancaman, mereka melewati hutan, tebing karang, sungai yang deras. Dan sampailah mereka ke sebuah tempat yang penuh dengan tawanan seperti mereka, ke tempat yang penuh dengan kuil yang sedang dibangun.
Di sana wanita dan laki-laki di pisah. Wanita dijual sebagai budak, dan laki-laki dibawa ke sebuah tempat berbentuk pyramid. Di pyramid itu ternyata sedang ada upacara persembahan. Di antara mereka ada yang dijadikan korban, jantung mereka diambil dan dijadikan persembahan. Sewaktu giliran Jaguar Paw, ia kembali ‘lolos’ dari maut. Ketika pisau jagal hampir saja menghujam jantungnya, terjadi gerhana matahari. Menurut pendeta, Dewa Matahari sudah puas dengan persembahan mereka.
Tapi, ternyata, penderitaan mereka yang masih hidup gak hanya sampai di situ saja. Masih ada lagi sebuah kejutan yang mungkin berakhir dengan kematian. Mereka diajak ke sebuah arena. Para tawanan, berpasangan harus lari menuju batas yang ditentukan. Apabila mereka berhasil lewat, maka mereka akan bebas. Tapi, untuk berlari itu juga gak bebas hambatan. Selama mereka berlari menyeberang lapangan, mereka akan dihujani dengan tombak, panah, lembing batu dan semua senjata mematikan. Dan, kalau pun lolos dari semua itu, di ujung lapangan, sudah menunggu anak kepala suku, Cut Rock, yang akan menghalangi mereka untuk lolos. Cut Rock juga dilengkapi senjata tajam.
Jaguar Paw ada di giliran kedua. Menjelang ujung lapangan, perutnya kena panah. Ia sempat terjatuh. Tapi, ia punya tekad yang kuat. Cut Rock hampir menikamnya dengan pisau, untungnya Jaguar Paw dibantu temannya yang sekarat. Jaguar Paw berhasil menusuk leher Cut Rock.
Dengan kesakitan, Jaguar Paw berhasil lari menerobos ilalang. Zero Wolf, ayah Cut Rock, tidak terima dengan kematian anaknya. Bersama pasukannya, ia mengejar Jaguar Paw.
Untuk orang yang luka parah, Jaguar Paw berlari sangat kencang menghindari dari kejaran Zero Wolf. Berlari di hutan belantara, berhadapan dengan macan kumbang, lompat ke dalam sungai yang penuh batu. Sebelum akhirnya, ia sampai juga di hutannya sendiri. Di sana dia jadi percaya diri karena dia tahu seluk beluk hutan itu. Jaguar Paw merancang beberapa jebakan untuk menghabisi para pengejarnya satu-per satu.
Adegan kejar-kejaran di hutan ini lumayan lama. Sampe gue sempet bosen. Dan, film ini benar-benar berfokus sama Jaguar Paw. Karena, setelah dia berhasil melarikan diri, gak ketauan lagi tuh, gimana nasib penduduk lain yang masih jadi tawanan.
Tapi, keren juga sih filmnya. Meskipun, di ending, gue merasa, ada pola yang sama dengan film-film dengan hero. Mereka pasti berjuang seorang diri, berhasil menghadapi musuhnya sendiri, melarikan diri dengan kejaran orang yang banyak, menahan luka, dan endingnya, kepala suku atau ketua orang-orang jahat berhasil ia ‘tangani’ sendiri – dendamnyaterbalas, dan endinya… dia ketemu lagi sama orang-orang yang dia cintai. And, happily ever after…
Film ini lebih bermakna dibanding Pathfinder, gak hanya tentang balas dendam, tapi juga tentang fighting for their lives, fighting for their love ones… gak peduli, harus babak belur dulu, harus sport jantung dulu.
Para pemain di film ini sama sekali gak ada yang ngetop. Mereka adalah aktor lokal di Meksiko. Tapi, nama Mel Gibson akan jadi jaminan untuk orang nonton film ini.
Labels: Apocalypto
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
udah ada di komputer, tapi belom sempat ditonton nih heheheh
Anonymous said...
5:56 AM, January 20, 2007