Bukan rahasia lagi, kalau makanan yang enak banget itu berasal dari Perancis… tepatnya di Paris… tepatnya lagi… merupakan hasil karya dari Chef terkenal di Paris, yaitu Chef Gusteau (Brad Garett). Chef Gusteau ini menulis buku yang judulnya “Anyone Can Cook”, yang ditentang oleh kritikus kuliner terkenal, Anton Ego (Peter O’Toole). Chef Gusteau pun akhirnya meninggal dunia setelah restorannya mendapatkan kritik pedas dari Anton Ego dan membuat peringkat restoran itu turun dari bintang lima menjadi bintang tiga.
Nun jauh di lubang di bawah kota Paris, hiduplah sekelompok tikus-tikus. Salah satu tikus itu bernama Remy (Patton Oswalt). Berbeda dengan tikus-tikus lain yang gak peduli makan apa aja, mau sampah.. mau makanan busuk… apa aja lah, Remy termasuk yang ‘pemilih’. Remy hanya mau makanan yang bersih. Ia bahkan diangkat jadi ‘pemeriksa kelayakan makanan’ karena penciumannya yang tajam. Layak atau gak itu artinya apakah makanan itu beracun atau tidak, bukan karena masalah bersihnya. Selain karena penciumannya yang tajam, indera perasa Remy juga sangat kuat. Ia bisa ‘meracik’ buah, daun-daun, keju menjadi suatu makanan yang lezat. Suatu keahlian yang sangat ‘tidak tikus’ menurut keluarganya. Remy gak mau kalo kuku-kuku kaki depannya kotor, karena itu ia selalu jalan dengan dua kaki belakangnya.
Gara-gara sibuk mencari kunyit untuk melezatkan makanannya dan terpana mendengar berita kematian Chef Gusteau, Remy dan seluruh koloninya hampir saja jadi korban semprotan racun tikus oleh seorang nenek yang rumahnya menjadi tempat tinggal para tikus itu. Tikus-tikus itu kabur tapi Remy terpisah gara-gara ia mengambil buku Chef Gusteau dulu.
Remy terdampar di sebuah lorong di bawah tanah. Tiba-tiba bayangan Chef Gusteau muncul dan memberi petunjuk apa yang harus dilakukan Remy. Ternyata, lorong bawah tanah itu terhubung langsung dengan restoran Chef Gusteau yang tetap sibuk sepeninggalan pemilik sebelumnya.
Ketika itu, restoran baru saja menerima tukang sampah baru bernama Linguini (Lou Romano). Chef Skinner (Ian Holm) dan yang lainnya tidak ada yang tahu siapa sebenarnya Linguini selain ia adalah anak mantan pacar Chef Gusteau.
Dari jendela, Remy melihat Linguini yang secara tidak sengaja sedang ‘mengobrak-abrik’ sepanci sup. Padahal, Linguini sama sekali tidak punya keahlian memasak. Atas dorongan Chef Gusteau, Remy segera berlari ke dapur dan secara sembunyi-sembunyi ‘memperbaiki’ sup itu. Chef Skinner marah begitu melihat Linguini dengan sok tau mencoba memasak sup. Tapi, sudah tidak ada waktu untuk mengganti sup itu, karena tamu-tamu sudah tidak sabar menanti. Ternyata… para tamu puas dengan sup itu.
Chef Skinner tetap tidak terima dan menantang Linguini untuk memasak makanan yang lain. Linguini sendiri kebingungan, apalagi ketika tahu Remy-lah yang memasak. Untung Remy mau membantu Linguini. Dengan latihan, akhirnya, Remy bersembunyi di balik topi Linguini dan membantu setiap Linguini akan memasak.
Sementara itu, Chef Skinner dipusingkan dengan adanya surat wasiat Chef Gusteau. Karena, Chef Skinner begitu berambisi untuk menggantikan posisi Chef Gusteau. Karena jika sampai waktu yang ditetapkan si ahli waris tidak ditemukan, maka otomatis Chef Skinner yang akan jadi pemiliknya.
Suatu hari, datanglah Anton Ego yang sempat mengira kalau resto Chef Gusteau sudah tutup. Ia ingin menguji kehebatan Chef Linguini yang jadi ngetop mendadak itu. Posisi baru Linguini sempat membuat Colette (Janeane Garofalo), satu-satunya chef perempuan, cemburu.
Di hari yang ditentukan, justru Remy meninggalkan Linguini karena Linguini kecewa dengan sikap Remy. Tidak hanya itu, ‘pasukan’ dapur Linguini juga pergi begitu tahu ternyata selama ini seekor tikuslah yang memasak. Dan, Skinner, juga tidak tinggal diam untuk membongkar kebohongan Linguini. Bisa gak, ya, Linguini and the gank membuat menu yang ‘mempesona’ Anton Ego?
Endingnya… tentunya film-film Disney gak akan membiarkan penggemarnya bercucuran air mata karena sedih, dong…
Wuiiiihhh… gue suka banget film ini… lucu dan menghibur banget. Romantisme kota Paris ditambah lagi makanan yang meskipun dalam bentuk animasi tetap mengundang selera karena keliatan yummmyyyyy dan lezat banget.
Nun jauh di lubang di bawah kota Paris, hiduplah sekelompok tikus-tikus. Salah satu tikus itu bernama Remy (Patton Oswalt). Berbeda dengan tikus-tikus lain yang gak peduli makan apa aja, mau sampah.. mau makanan busuk… apa aja lah, Remy termasuk yang ‘pemilih’. Remy hanya mau makanan yang bersih. Ia bahkan diangkat jadi ‘pemeriksa kelayakan makanan’ karena penciumannya yang tajam. Layak atau gak itu artinya apakah makanan itu beracun atau tidak, bukan karena masalah bersihnya. Selain karena penciumannya yang tajam, indera perasa Remy juga sangat kuat. Ia bisa ‘meracik’ buah, daun-daun, keju menjadi suatu makanan yang lezat. Suatu keahlian yang sangat ‘tidak tikus’ menurut keluarganya. Remy gak mau kalo kuku-kuku kaki depannya kotor, karena itu ia selalu jalan dengan dua kaki belakangnya.
Gara-gara sibuk mencari kunyit untuk melezatkan makanannya dan terpana mendengar berita kematian Chef Gusteau, Remy dan seluruh koloninya hampir saja jadi korban semprotan racun tikus oleh seorang nenek yang rumahnya menjadi tempat tinggal para tikus itu. Tikus-tikus itu kabur tapi Remy terpisah gara-gara ia mengambil buku Chef Gusteau dulu.
Remy terdampar di sebuah lorong di bawah tanah. Tiba-tiba bayangan Chef Gusteau muncul dan memberi petunjuk apa yang harus dilakukan Remy. Ternyata, lorong bawah tanah itu terhubung langsung dengan restoran Chef Gusteau yang tetap sibuk sepeninggalan pemilik sebelumnya.
Ketika itu, restoran baru saja menerima tukang sampah baru bernama Linguini (Lou Romano). Chef Skinner (Ian Holm) dan yang lainnya tidak ada yang tahu siapa sebenarnya Linguini selain ia adalah anak mantan pacar Chef Gusteau.
Dari jendela, Remy melihat Linguini yang secara tidak sengaja sedang ‘mengobrak-abrik’ sepanci sup. Padahal, Linguini sama sekali tidak punya keahlian memasak. Atas dorongan Chef Gusteau, Remy segera berlari ke dapur dan secara sembunyi-sembunyi ‘memperbaiki’ sup itu. Chef Skinner marah begitu melihat Linguini dengan sok tau mencoba memasak sup. Tapi, sudah tidak ada waktu untuk mengganti sup itu, karena tamu-tamu sudah tidak sabar menanti. Ternyata… para tamu puas dengan sup itu.
Chef Skinner tetap tidak terima dan menantang Linguini untuk memasak makanan yang lain. Linguini sendiri kebingungan, apalagi ketika tahu Remy-lah yang memasak. Untung Remy mau membantu Linguini. Dengan latihan, akhirnya, Remy bersembunyi di balik topi Linguini dan membantu setiap Linguini akan memasak.
Sementara itu, Chef Skinner dipusingkan dengan adanya surat wasiat Chef Gusteau. Karena, Chef Skinner begitu berambisi untuk menggantikan posisi Chef Gusteau. Karena jika sampai waktu yang ditetapkan si ahli waris tidak ditemukan, maka otomatis Chef Skinner yang akan jadi pemiliknya.
Suatu hari, datanglah Anton Ego yang sempat mengira kalau resto Chef Gusteau sudah tutup. Ia ingin menguji kehebatan Chef Linguini yang jadi ngetop mendadak itu. Posisi baru Linguini sempat membuat Colette (Janeane Garofalo), satu-satunya chef perempuan, cemburu.
Di hari yang ditentukan, justru Remy meninggalkan Linguini karena Linguini kecewa dengan sikap Remy. Tidak hanya itu, ‘pasukan’ dapur Linguini juga pergi begitu tahu ternyata selama ini seekor tikuslah yang memasak. Dan, Skinner, juga tidak tinggal diam untuk membongkar kebohongan Linguini. Bisa gak, ya, Linguini and the gank membuat menu yang ‘mempesona’ Anton Ego?
Endingnya… tentunya film-film Disney gak akan membiarkan penggemarnya bercucuran air mata karena sedih, dong…
Wuiiiihhh… gue suka banget film ini… lucu dan menghibur banget. Romantisme kota Paris ditambah lagi makanan yang meskipun dalam bentuk animasi tetap mengundang selera karena keliatan yummmyyyyy dan lezat banget.
Labels: Ratatouille; animation
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment