Elizabeth Masterson (Reese Witherspoon), adalah seorang dokter yang mendedikasikan hampir seluruh waktunya di rumah sakit. Dia gak peduli kalo dia udah 26 jam di rumah sakit, belom makan, dan belum istirahat. Karena cape’nya, dia sesekali tertidur di ruang istirahat.
Satu malam, Elizabeth sedang dalam perjalanan menuju rumah kakaknya untuk acara makan malam dan juga ‘blind date’ yang diatur sang kakak, Abby (Dina Spybey). Karena gak ada waktu untuk bergaul, Elizabeth bahkan gak punya pacar. Tapi, tidak pernah ada makan malam untuk Elizabeth, karena Elizabeth mengalami kecelakaan. Dan ia pun mengalami tidur panjang alias koma.
David Abbot (Mark Ruffalo), seorang arsitek pertamanan, sedang mencari apartemen. Belum ada apartemen yang cocok di hatinya. Tapi, tiba-tiba, selembar kertas melayang jatuh di dekatnya. Isi kertas itu adalah penawaran apartemen Elizabeth untuk disewa. David langsung jatuh cinta dengan apartemen itu. Dia pun pindah ke sana.
Tapi, suatu malam, Elizabeth ‘muncul’ di apartemen itu. Keduanya sama-sama kaget. David mengira Elizabeth adalah penyusup di apartemennya, sedangkan Elizabeth juga berpikiran sama, dia gak sadar kalo dia sedang dalam keadaan koma. Elizabeth baru sadar dia sebenarnya sedang ‘melayang’ ketika dia dia bisa memegang telepon, dan berjalan menembus dinding.
David gak percaya sama Elizabeth. Bahkan dia pergi ke toko buku yang menjual berbagai buku tentang arwah, memanggil orang untuk ‘mengusir’ Elizabeth, tapi Elizabeth tetap ada. David berkonsultasi dengan Darryl (Jon Hedder), penjaga toko buku, yang meyakinkan agar David percaya akan sosok Elizabeth. Meskipun Darryl tidak bisa melihat Elizabeth, dia bisa merasakan aura Elizabeth.
Elizabeth sendiri tidak ingat siapa sebenarnya dirinya. Dia gak tau apa yang terjadi sama dirinya. Sampai suatu hari, ketika sedang berjalan-jalan dengan David, mereka masuk ke sebuah restoran. Di restoran itu tiba-tiba ada laki-laki yang pingsan. Secara refleks, Elizabeth memberikan instruksi pada David untuk menolong laki-laki itu. Barulah Elizabeth sadar kalau dia adalah seorang dokter.
Dia datang ke rumah sakit tempatnya bekerja. Dan menemukan dirinya sedang terbaring tak sadarkan diri dalam keadaan koma. Elizabeth melihat kakaknya, Abby menjenguknya. Dan Dr. Rushton (Ben Shenkman) memberitahukan bahwa sudah saatnya diambil tindakan selanjutnya karena Elizabeth sudah terlalu lama koma. David berusaha mencegahnya dengan berbicara dengan Abby. Tapi, tetap tidak ada yang percaya dengan David.
Elizabeth pasrah menunggu saat akhir dirinya. Tapi, David tidak tinggal diam. Dia meminta bantuan temannya, Jack (Donal Logue), untuk ‘membawa’ Elizabeth keluar dari rumah sakit. Semua ini dilakukan, karena David menyadari dirinya jatuh cinta pada Elizabeth.
Sebelum nonton film ini, gue udah pernah baca bukunya, ‘If Only It were True’ karangan Marc Levy. Hmm.. ada banyak yang beda antara isi buku sama filmnya.
Pertama, kalo di film Elizabeth lupa sama kejadian yang menimpanya, di buku, Elizabeth-lah mengajak David ke rumah sakit, agar percaya kalo dia lagi koma.
Kedua, di buku, kehidupan David diceritain lebih detail, seperti tentang hubungannya dengan ibunya dan kebun mawar warisan ibunya.
Ketiga, kalo di film, David gagal ‘menculik’ Elizabeth dari rumah sakit, di buku, David sukses membawa Elizabeth ‘bersembunyi’ di rumah peninggalan ibu David.
Keempat, di buku, Ibu Elizabeth-lah yang setia menjaga anaknya, kalo di film kan, Abby yang muncul sebagai sosok pendamping.
Kelima… nama tokoh di buku & film beda. Elizabeth = Lauren; David = Arthur.
Tapi, film sama bukunya sama-sama bagus dan ‘romantis’… pas banget ditonton lagi hujan-hujan.. hehehe..
Satu malam, Elizabeth sedang dalam perjalanan menuju rumah kakaknya untuk acara makan malam dan juga ‘blind date’ yang diatur sang kakak, Abby (Dina Spybey). Karena gak ada waktu untuk bergaul, Elizabeth bahkan gak punya pacar. Tapi, tidak pernah ada makan malam untuk Elizabeth, karena Elizabeth mengalami kecelakaan. Dan ia pun mengalami tidur panjang alias koma.
David Abbot (Mark Ruffalo), seorang arsitek pertamanan, sedang mencari apartemen. Belum ada apartemen yang cocok di hatinya. Tapi, tiba-tiba, selembar kertas melayang jatuh di dekatnya. Isi kertas itu adalah penawaran apartemen Elizabeth untuk disewa. David langsung jatuh cinta dengan apartemen itu. Dia pun pindah ke sana.
Tapi, suatu malam, Elizabeth ‘muncul’ di apartemen itu. Keduanya sama-sama kaget. David mengira Elizabeth adalah penyusup di apartemennya, sedangkan Elizabeth juga berpikiran sama, dia gak sadar kalo dia sedang dalam keadaan koma. Elizabeth baru sadar dia sebenarnya sedang ‘melayang’ ketika dia dia bisa memegang telepon, dan berjalan menembus dinding.
David gak percaya sama Elizabeth. Bahkan dia pergi ke toko buku yang menjual berbagai buku tentang arwah, memanggil orang untuk ‘mengusir’ Elizabeth, tapi Elizabeth tetap ada. David berkonsultasi dengan Darryl (Jon Hedder), penjaga toko buku, yang meyakinkan agar David percaya akan sosok Elizabeth. Meskipun Darryl tidak bisa melihat Elizabeth, dia bisa merasakan aura Elizabeth.
Elizabeth sendiri tidak ingat siapa sebenarnya dirinya. Dia gak tau apa yang terjadi sama dirinya. Sampai suatu hari, ketika sedang berjalan-jalan dengan David, mereka masuk ke sebuah restoran. Di restoran itu tiba-tiba ada laki-laki yang pingsan. Secara refleks, Elizabeth memberikan instruksi pada David untuk menolong laki-laki itu. Barulah Elizabeth sadar kalau dia adalah seorang dokter.
Dia datang ke rumah sakit tempatnya bekerja. Dan menemukan dirinya sedang terbaring tak sadarkan diri dalam keadaan koma. Elizabeth melihat kakaknya, Abby menjenguknya. Dan Dr. Rushton (Ben Shenkman) memberitahukan bahwa sudah saatnya diambil tindakan selanjutnya karena Elizabeth sudah terlalu lama koma. David berusaha mencegahnya dengan berbicara dengan Abby. Tapi, tetap tidak ada yang percaya dengan David.
Elizabeth pasrah menunggu saat akhir dirinya. Tapi, David tidak tinggal diam. Dia meminta bantuan temannya, Jack (Donal Logue), untuk ‘membawa’ Elizabeth keluar dari rumah sakit. Semua ini dilakukan, karena David menyadari dirinya jatuh cinta pada Elizabeth.
Sebelum nonton film ini, gue udah pernah baca bukunya, ‘If Only It were True’ karangan Marc Levy. Hmm.. ada banyak yang beda antara isi buku sama filmnya.
Pertama, kalo di film Elizabeth lupa sama kejadian yang menimpanya, di buku, Elizabeth-lah mengajak David ke rumah sakit, agar percaya kalo dia lagi koma.
Kedua, di buku, kehidupan David diceritain lebih detail, seperti tentang hubungannya dengan ibunya dan kebun mawar warisan ibunya.
Ketiga, kalo di film, David gagal ‘menculik’ Elizabeth dari rumah sakit, di buku, David sukses membawa Elizabeth ‘bersembunyi’ di rumah peninggalan ibu David.
Keempat, di buku, Ibu Elizabeth-lah yang setia menjaga anaknya, kalo di film kan, Abby yang muncul sebagai sosok pendamping.
Kelima… nama tokoh di buku & film beda. Elizabeth = Lauren; David = Arthur.
Tapi, film sama bukunya sama-sama bagus dan ‘romantis’… pas banget ditonton lagi hujan-hujan.. hehehe..
Labels: Just Like Heaven
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Karena faktor si Reese yg main lah makanya gua selalu menunda2 nonton nih film, eehh pas ditonton ternyata bagus juga filmnya :P Gua suka posternya yg mereka (atau cuman Reese doank ya? *lupa.com*) tidur di hamparan bunga, so romantic, huehehe..
Anonymous said...
11:52 AM, March 04, 2007
emang kenapa dengan si Reese?
ferina said...
4:57 PM, March 05, 2007
Ngga kenapa2 seehh.. cuman kaga demen aja, kecuali pas dia main di "Legally Blonde", tapi yg pertama aja, kalo yg kedua udah ngga bagus ceritanya :D
Anonymous said...
7:52 PM, March 06, 2007